Di sini kecerdasan emosi Trump benar-benar diuji.
Bagaimana tidak, ketika ia mengharap simpati dari mantan istrinya, ia justru
diminta memberikan semua harta yang tersisa sebagai ganti rugi perceraian
mereka. Orang-orang yang dianggap sebagai teman dekatnya pun pergi meninggalkannya
begitu saja. Sebuah alasan yang sangat mendukung bagi Trump untuk putus asa dan
menyerah pada hidup. Namun itu tidak dilakukannya. Trump justru memandang bahwa
ini kesempatan untuk bekerja dan mengubah keadaan. Meski secara finansial ia
telah kehilangan segalanya, namun ada "intangible asset" yang
tetap dimilikinya.
Ya, Trump memiliki pengalaman dan pemahaman
bisnis yang kuat, yang jauh lebih berharga dari semua hartanya yang pernah ada!
Apa yang terjadi selanjutnya? Fantastis, enam bulan kemudian Trump sudah
berhasil membuat kesepakatan terbesar dalam sejarah bisnisnya. Tiga tahun
berikutnya, Trump mampu mendapat keuntungan sebesar US$3 Milliar. Ia pun
berhasil menulis kembali buku terbarunya yang diberi judul "The Art of
The Comeback". Dalam bukunya ini Trump bercerita bagaimana
kebangkrutan yang menimpanya justru menjadikannya lebih bijaksana, kuat dan
fokus dari pada sebelumnya.
Bahkan ia berpikir, jika saja musibah itu tidak
terjadi, maka ia tidak akan pernah tahu siapa teman-teman sejatinya yang telah
menemani semasa Trump bangkrut dan jika tidak ada depresi ekonomi ini, sudah
barang tentu tidak akan menjadikan seorang Trump menjadi lebih kaya dari yang sebelumnya. Luar biasa
bukan? :-) Kecerdasan Emosi memberikan seseorang keteguhan untuk bangkit dari
kegagalan, juga mendatangkan kekuatan pada seorang siswa Kaweruh Jendra untuk berani menghadapi ketakutan. Tidak sama halnya seperti kecerdasan
otak atau IQ, kecerdasan emosi hadir pada setiap orang & bisa
dikembangkan.
Berikut beberapa tips bagaimana cara mengasah kecerdasan emosi anda sebagai seorang siswa Kaweruh Jendra:
1. Selalu hidup dengan keberanian.
Latihan terus dalam ber-meditasi dan berani mencoba
hal-hal baru akan memberikan beragam pengalaman dan membuka pikiran dengan
berbagai kemungkinan lain dalam hidup.
2. Selalu bertanggung jawab dalam segala hal.
Ini akan menjadi jalan untuk bisa mendapatkan
kepercayaan orang lain sebagai seorang konsultan spiritual dan mengendalikan
kita untuk tidak mudah menyerah. "being accountable is being dependable" dalam menangani kasus-kasus klien/pasien.
3. Berani keluar dari zona nyaman.
Mencoba keluar dari zona nyaman akan membuat kita bisa
mengeksplorasi banyak hal.
4. Mengenali rasa takut dan mencoba untuk
menghadapinya.
Melakukan hal ini akan membangun rasa percaya diri dan
dapat menjadi jaminan bahwa segala sesuatu pasti ada solusinya.
5. Bersikap rendah hati.
Mau mengakui kesalahan dan memohon pertobatan atau
reresik dalam setiap menjalankan meditasi justru dapat meningkatkan harga diri kita,
lebih-lebih di appliasikan ditengah-tengah kehidupan sehari-hari.
Rahayu...!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar